Bismillahirohmanirrohim...
YaAllah, hamba berlindung padaMu dari kebodohan dan kesombongan.. Juga dari prasangka buruk manusia..
"..Seorang hamba akan senantiasa mendapatkan cobaan, hingga dia berjalan di atas muka bumi dalam keadaan bersih dari dosa." HR. Tirmidzi..
Ramadhan ini super sekali. bener-bener nano-nano!!
PKL, perang batin, dan simak yang sakit.
Rasanya ini bener-bener baru pertama kalinya menjalani ramadhan yang seperti ini.
Keluarga kami diuji.
Seminggu yang lalu diberi kabar dari kelarga Jogja kalau simak kena kanker usus dan sudah stadium 4. Jujur saja waktu itu perasaanku gak begitu bergejolak, mengingat dulu aku (keluarga di rumah) pernah ngerawat nenek yang karena diabetnya lumpuh bener-bener gak bisa ngapa-ngapain dan buta karena glukoma selama hampir 6 tahun. Jadi rasanya waktu diberi tahu kalau simak Jogja sakit itu gak terlalu bergejolak rasanya. sampai 2 hari ini aku dikasih kesempatan untuk jaga simak di rumah sakit. Well, aku sudah punya pengalaman banyak tentang ngrawat nenek yang sakit pikirku.
Tapi keadaanya ternyata lain. Jaga mulai jam 6 pagi sampai jam 7 malam dan hampir selalu sendirian bikin lemes banget rasanya. Kanker simak sudah gak bisa diobati oleh rumah sakit kecuali dengan kemo, sementara menurut banyak orang yang dapat dipercaya, seusia simak kalau harus menjalani kemoteraphy akan sangat berat. Jadi rumah sakit kalau ngasih obat itu ya cuma penghilang rasa sakit, penghilang mual, obat tidur dan sebagainya. Belum lagi semua selang saluran yang di tancapkan ke perut simak sebagai bantuan alat pembuangan, alat pencernanya sudah gak bisa bekerja secara maksimal. Simak sendiri gak pernah dikasih tau sakitnya sebenernya apa, yang bikin trenyuh adalah saat simak bilang "wes to, aku ra sah kok omongi laraku opo. tapi aku pengen mari.." (sudahlah, gak usah dikasih tau penyakitku ini apa, tapi aku pengen sembuh). Dalam dua hari ini aku jagain disebelahnya, cuma keluar sesekali untuk cari udara segar atau beli sesuatu. Aku nyuapin simak, nemenin minum obat, nurutin semua maunya apa, bersihin mutahnya, batuknya, ngoles perutnya pake kayu ptih kalau ada keluhan.
Yang bener-bener bikin down itu waktu kemarin sore. Dokter udah pesen sebelumnya kalau perut simak gak boleh dipijit karena itu bisa bikin kanker nya semakin cepet menyebar. Tapi sore kemarin simak udah ngeluh berulaaaaang kali kalau beliau masuk angin, perutnya kembung, kringet dingin dan kalau dimasukin makanan pasti mutah. Perutnya dipijit-pijit sendiri, dan minta dikerokin di bagian dada. Aku tau itu gak boleh tapi bingung gimana mau njelasinnya. Saat itu kami sampai bertengkar. Andaikan simak tau aku bener-bener lemes dan pengen nangis saat itu. "Aku ini masuk angin pengen kerokan. kamu gak tau rasanya dit.." :((((((((((((((((((
Denger simak ngomong gitu aku memang jadi mikir, seandainya saja aku gak jadi orang yang sakit tapi merasakan penderitannya simak. Pasti gak enak banget.
Simak yang sabar ya, biar sakit yang simak rasain jadi penggugur dosa. Kami semua berikhtiar mak, kam semua berdoa
Saat ini semuanya sedang saling membesarkan hati, pertolongan Allah itu dekat kan? dan Allah adalah sebaik-baiknya penolong.
Sekedar untuk membesarkan hati:
"Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin. Semua perkara yang menimpanya adalah kebaikan baginya dan tidaklah hal ini terjadi kecuali hanya pada diri seorang mukmin. Jika dia mendapat kebahagiaan dia bersyukur maka hal ini adalah baik baginya. Dan jika tertimpa musibah dia bersabar maka itu juga baik baginya." HR. Muslim.
Jadikanlah kami mukmin yang sabar ya Allah....