Baru aja ngumpul bareng temen-temen, tuker cerita, ngobrolin hal gak penting, seperti biasa.
Gak ada yang istimewa sih, tetap dengan orang-orang yang sama, di tempat-tempat yang sama, bahan obrolan yang juga kurang lebih sama, yang istimewa adalah ternyata setelah sekian lama kami tetap menjadi orang yang sama untuk yang lain.
Waktu sudah berlalu, masa sudah berganti, rutinitas sudah tidak seperti dulu lagi, tapi kami masih sama, ada untuk yang lainnya.
Jadi ingat syair Imam Syafii..
Merantaulah..
Orang berilmu dan beradap tidak akan diam di kampung halaman
Tinggalkanlah negerimu dan merantaulah ke negeri orang
Merantaulah..
Kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang
Aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan
Jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, akan keruh menggenang
Singa jika tidak tinggalkan sarang, tidak akan mendapat mangsa
Anak panah jika tidak tinggalkan busur, tidak akan mengenai sasaran
Jika matahari di orbitnya tidak bergerak dan terus diam
Tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang
Bijih emas bagaikan tanah biasa sebelum digali dari tambang
Kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa jika di dalam hutan
And yess, i find my (new) family here
Walaupun rumah gak bisa tergantikan, Ayah, Ibu, Adik-adik dan handai taulan tidak ada duanya di dunia ini, tapi setelah kerja dan beraktifitas seharian, lalu saat pulang membayangkan akan bertemu mereka, bicara, berbagi cerita, dan merencanakan weekend ini kita mau ngapain, rasanya capeknya terbayar sudah. :)
Trimakasih Tuhan, beribu-ribu terima kasih...
Lotta Love.. :))
*Nb: Foto nyusul dah ngantuk.. wkwk ^^