Jumat, 25 Mei 2012

Tuhan Tahu Tapi Menunggu... :)

"Tuhan, hamba berlindung dari segala keputus asaan, rasa pesimis, pikiran buruk dan ketidakpercayaan atas kuasaMu..."




haloooo, men-skip dulu tulisan soal liburan yang sangaaaaaaaaaaaaaaaaaaaat menyenangkan kemarin, yang ini lebih urgent untuk di sampaikan, karna gak tau seberapa lama lagi bisa memendamnya sendiri...
sebenernya lebih memilih untuk mempunyai seseorang yang bersedia mendengar barang 30 menit semua keluhan dari pada space tidak terbatas di dunia maya ini...
hhhm, bukan gak punya orang-orang setia yang mau ndengerin juga siih, tapi rasanya kalau sekarang itu hanya akan menambah perasaan lemah, dan bodoh dan gak berdaya...

Tumbuh sebagai orang yang berani bermimpi dan mau berusaha, seorang gadis kecil dari SD impres yang sudah berani menyebut UGM bahkan di saat teman-temannya belum mengetahui itu apa, asal tau saja, tak pernah sedikitpun aku tidak mempercayai kemampuanku sendiri. aku sangat mempercayainya...
walaupun tak selalu apa yang kuinginkan itu bisa kuraih, tapi Tuhan toh telah membuatku menjadi orang yang percaya bahwa Dia tak pernah tidur, bahwa Dia maha pembuat rencana baik, bahwa tak ada sedikitpun drama rancanganNya yang cacat, bahwa Dia akan menghitung setiap kringat dan airmata yang jatuh dari umatNya saat berusaha....
Aku bersyukur atas segala pencapaianku...

Hmmm, tapi yang ini sedikit lain...
Akuntansi. ya Allah, apa yang harus kulakukan untuk barang  yang satu ini?
sudah hampir 2 tahun, masih juga belum mengerti...
debit kredit, jurnal-jurnal, laporan keuangan, nilai apalah itu, aaaaaaaaaahhhhh...!!!!
sekali lagi, tanpa sedikitpun meremehkan kemampuanku sendiri, aku yakin hanya ada sudut pandang, pemikiran atau kunci yang belum kupegang...
Tapi sungguh ini terlalu sering membuatku jatuh...
Jangan tanyakan lagi seberapa kali aku limbung lalu jatuh saat menerima kenyataan bahwa apapun yang kulakukan untuk memahami ilmu satu ini hanya berbuah hasil yang jika di angkakan di kisaran 50....
Ya Tuhaaaaannn....
sekali lagi hamba berlindung padamu dari pikiran-pikiran buruk atas ketentuanMu...
sering sekali ini kepala rasanya mau meledak, bagaimana mungkin mereka bisa dan aku tidak??!!|
sekali ini aku mengakui ketidakmampuanku...
Jika bukan karena kepercayaan Ayah Ibu yang begitu besar, sekalipun berulang kali kuberikan pada mereka hasil yang tidak memuaskan, dan teman-teman yang masih saja terus menguatkan, sudah dari beberapa waktu lalu aku menyerah, ilmu ini tidak bisa mengambil hatiku, akupun tak bisa mengambil hatinya....
Itu kenyataan yang harus kuterima, walaupun tak bisa kujadikan alasan untuk apa-apa, apalagi untuk meyerah dan tidak berusaha... peffffffffttt...

aaah, tapi Tuhanku memang begitu, Dia sering menggodaku, mugkin hanya selalu ingin mendengar suaraku dalam doa untukNya....
seperti saat aku gagal masuk SMA 2, seperti saat aku gagal jadi mahasiswa UGM, gagal dapat jurusan akuntansi di banyak kampus bahkan di POLITEKNIK Malang...
aku mengingat semuanya, bagaimana kenyataan-kenyataan itu di atas dulu pernah menjegalku begitu kuat, tapi aku bersyukur atas diriku sendiri, masih selalu kepada Tuhanlah aku kembalikan semua urusan, aku percaya dan aku berdoa...
pada akhirnya saat ini jika aku mengingat kegagalan-kegagalan itu, aku toh hanya tersenyum, bahkan sedikit takjub atas kemampuan Tuhan membuat skenario, kegagalan-kegagalan itu lah yang mengantarku mencapai pencapaian ini...
mungkin kali ini juga masih dengan peraturan yang sama, Tuhan ingin melihatku berusaha sampai gila, menangis sampai habis, berdoa tanpa jumawa, lalu pasrah seperti biasa...
di akhir nanti mungkin akan seperti yang lalu lalu yang terjadi, Tuhan akan membawakanku satu bingkisan kecil manis sambil mengejek, tertawa....
mungkin Tuhan hanya terlalu senang mendengar rayuan-rayuanku padaNya saat aku duduk menghadap kiblat sambil tersenyum dan berair mata...
semoga saja... :')




























Sabtu, 05 Mei 2012

Balada Insomnia... :)

selamat malam, atau pagi...
hhhm, sebenernya ini jadi malam yang gak begitu baik, setidaknya untuk tidur pulas...
dan bukan kebiasaan saya untuk menulis di suasana hati yang tidak begitu baik juga, karna berdasar pengalaman, tulisannya jadi gak karu-karuan...
tapi serius, bahkan bantal guling dan kasur yang di bungkus seprei biru lucu itu sama sekali gak menggetarkan hati... saya cuma pengen menulis... beginilah kalau sudah hobi... :)
kembali ke malam yang gak begitu baik, setelah tadi keluar ke kamar mandi untuk cuci muka, kalau bisa sebenernya pikiran juga, balik ke kamar dan menemukan si anak kucing yang sejak beberapa hari ini di rawat ibunya di kardus tumpukan buku bawah lemari belajar di sisi utara lantai atas kos an...
si ibu kucing punya anak 2, baru lahir, saat di bawa dan disimpannya di tumpukan kardus itu, bahkan mereka belum benar bisa berjalan, apalagi bicara...
beberapa hari sudah, keluarga kucing itu jadi unregisted penghuni lantai atas kos an...
si embak yang biasanya rajin ngusir kucing juga jadi urung gara-gara lihat dua anak kucing yang bahkan rambutnyapun belum ternodai...
itulah mungkin banyak orang bilang bahwa banyak anak banyak rejeki, terbukti sudah, setidaknya untuk anak beranak ini....
setiap hari ibunya cuma akan beroperasi di sekitar meja belajar itu, kalaupun sedikit lebih jauh cuma untuk cari makan biar kelenjar-kelenjar susunya bisa mengalir lancar...
terkadang bapaknya juga datang. entahlah, beratus kucing d kalimongso ini, betina kucing itu bisa kawin dengan jantan mana saja sehingga lahirlah mereka berdua, tapi aku yakin kucing jantan yang beberapa kali kesini itu adalah bapaknya.
setelah beberapa hari anak-anak kucing itu telah bisa berjalan dengan lancar, ya mereka sudah belajar... bahkan mereka telah bisa memanjat tinggi beberapa tumpukan buku...
dalam masa kanak-kanak yang memang biasanya masa dimana makhluk Tuhan paling banyak belajar, mereka kakak beradik kucing itu telah merusak sterofom, kardus, dan bahkan karpet plastik...
kukunya masih kecil dan belum tajam, tapi mungkin kata ibunya mereka sudah harus mulai belajar..
ya... robek saja, cakar saja, rusak saja... toh itu barang-barang yang sudah sengaja disisihkan...
anak kos sedikit terhibur, dengan iseng memberi nama untuk mereka...
Hellen bilang namanya adalah Lala Lili...
aku bilang namnya adalah Zufikar dan Zulkifli...
bahkan Areta yang benci kucing setengah matipun menitipkan nama.. Momo dan Mimi, atau mungkin Meme, entahlah, tak begitu ingat...
kembali lagi ke malam ini setelah kembalinya aku dari kamar mandi, si anak kucing, entah Lala, Zulkifli atau Mimi, dia baru saja bangun... hmm, benar-benar ciri khas bayi...
Si Ibunya sedang tidak ada, mungkin setelah memastikan keamanan anaknya dia langsung bergrilya, entah cari makan atau cari suami baru lagi... entahlah...
kucing-kucing wanita disini sedikit jalang!!
tanpa pacaran, apalagi konsultasi ke bidan mereka langsung berhubungan...
lalu si betina akan melahirkan 2, 3, atau 4 kucing bersih suci lagi...
aaaah, bersih dan suci... kelak mereka juga akan seperti Ibunya yang gonta-ganti pasangan dan tukang melahirkan, dan entah bagaimana Tuhan telah mengaturnya, tempat ini masih disebut sebagai hunian manusia, bukan tempat yang telah dikuasai kucing-kucing kampung yang tidak memikirkan perekonomian negara karena banyaknya populasi dan sempitnya lapangan pekerjaan ini...
kembali ke Zulfikar dan Zulkifli, entah butuh waktu berapa lama lagi sampai mereka benar-benar mandiri, keluar, jalan-jalan, dan mencari makan sendiri...
mungkin mereka akan selalu kembali, karena mungkin disinilah tempat menetap mereka yang pertama... mungkin mereka akan selalu ingat remah-remah makanan yang di berikan ibunya disini, atau ompol mereka d tumpukan buku di dalam kardus itu, atau canda tawa kami dan tv 14 inci yang jarang menyala ini... hhahhaha, entahlah....


Aditiarisukma,
Bintaro, 06 Mei 2012... :)