"Aku ingin mencintaimu dengan sederhana... seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu... Aku ingin mencintaimu dengan sederhana... seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada..."
Puisi Kahlil Gibran ini pertama kudengar sewaktu SMP, dan tak pernah bosan aku membacanya sampai sekarang...
Tentang kesederhanaan cinta, sederhananya mencintai...
Kerelaan, ketulusan, bahkan jika cinta itulah nanti yang menjadikannya hancur, lebur...
Tak pernah kubayangkan sakit kayu yang menjadi abu karena api...
Atau sesal awan yang menjadi hilang karena hujan...
Aku hanya tau mereka pergi dengan bahagia, pergi dengan ketulusannya...
Lalu bukankah itu kebenarannya??
Bukankah cinta memang harus seperti itu??
Bukankah cinta adalah sebuah rasa yang akan mengajarkan pada manusia tentang sebuah kerelaan?? ketulusan?? kebahagiaan??
Jika disana sering terselip sakit, mungkin cinta bukanlah alasan kenapa sakit itu ada, tapi cinta adalah alasan kau bisa menerima rasa sakit itu sebagai konsekuensinya...
Ya, sesederhana itu...
Mungkin cinta memang sesederhana itu...
Tapi aaah, entahlah aku sendiri belum benar tahu...
Ini hanya sekedar teori, hanya sekedar tulisan yang kutulis ketika aku sedang tak patah hati... :)
Jika nanti aku patah hati, maka aku akan pergi ke blog ini dan membaca tulisanku kembali, lalu mungkin aku akan mendapati pesan dari kayu dan awan yang telah pergi...:)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar